Puisi Coba-coba 3
07.35.00 Posted In Puisi dan Cerpenku Edit This
Judul Puisi : Ibu
Oleh : Idiham Saleh Harahap
Ibu...
Ibuku sayang
Orang nomor satu di dunia
Orang yang paling aku cinta
Kasihmu sepanjang masa
Tulus tiada noda
Kau ibarat matahari
menyinari alam
Ibarat bulan
Menembus kegelapan malam
Tak kenal lelah, terus berjuang
Untuk aku anakmu yang kau sayang
Do'amu sampai ke langit
Tak pernah berharap balasan walau sedikit
Keringatmu yang bercucuran dan airmatamu yang menghujan
Kan jadi lautan intan yang gemilang
Gugusan bintang memberi keindahan
Di kegelapan malam
Ibu...
Ibuku sayang
Ibu paling cantik sedunia
Walau keriput membalut muka
Biar bintik-bintik hitam selimuti kulitmu
Dan sekalipun berkaki tiga
Sayangku tak akan putus untukmu
Kasihku slalu tercurah untukmu
(dipublikasikan lewat blog:idihamsah.blogspot.com di tgl 17 Nov 2009)
Judul puisi : Sahabat
Oleh : Idiham Saleh harahap
Ketulusanmu menemaniku
Bagaikan aku dengan pakaianku
Kau tidak malu berjalan denganku
Sedang kau tahu perjalananku
Penuh bebatuan dan kerikil tajam
Kau malah senyum ketika aku menepuk bahumu
Jika kau mau kau bisa tinggalkan aku jauh
Karna jalanmu mulus
Pintaku padamu
Tapi kau malah tetap disampingku
Bercerita yang indah-indah
Agar aku tidak merasakan tusukan-tusukan kerikil tajam
Sekarang kau lihat
Tidak hanya bebatuan dan kerikil tajam
Jurang yang curam ada di depan mata
Kau tetap tidak peduli
Senyummu malah makin mengembang
Kau nyanyikan lagu-lagu riang
Agar aku bisa bertahan
Sampai tujuan
Sedang yang kulalui baru setengah jalan
Ini bukan lagi daratan
Kurasa kau juga sadar
Ini adalah lautan cobaan
Sejenak ku berfikir
Lalu kubuat sampan dan ku dayung
Sekarang kau masih disampingku
Tidak hanya bercerita yang indah-indah atau lagu-lagu riang
Bekalmu pun kau bagi padaku
Aku menepuk bahumu kembali
Kau makin tidak peduli
Sekarang kau lihat
Ombak besar sudah patahkan dayung
Menggigit sampan
Dan sekarang menggulingkan kita
Kita terjatuh bukan ?
Aku berenang sekuat tenaga
Mencari tepian, bukan tujuan lagi
Ternyata aku masih di tengah lautan
Aku terkapar
Kau datang dan raih tanganku
Bawa aku ke tepian
Jika kau mau kau bisa tinggalkan aku jauh
Biarkan aku tenggelam
Karna aku bukan kaum kerabatmu
Cerita, nyanyian, bekal
Tak cukupkah kau kasih padaku ?
Sekarang kau makin setia disampingku
Disaat aku salah atau lupa
Giliranmu menepuk bahuku
Disaat aku jatuh kau membangunkanku
Disaat aku menangis
Tanganmu yang lembut menyapu pipiku
Disaat aku tertawa
Kau juga ikut
Semuanya kucurahkan
Kau beri Saran, Kau begitu Tuluss..
Jujur Kukatakan
Kau orang kedua yang tidak bisa kulupakan
Setelah Ibu dan Ayahku
Kau melebihi kaum kerabatku
Aku selalu mengingatmu
Sahabatku....
(dipublikasikan lewat blog:idihamsah.blogspot.com di tgl 12 Sep 2009)